MAKALAH
Lebih Dekat Kepada Allah Dengan
Mengamalkan Shalat Sunnah
Disusun Oleh :
1.
Tira
Defmica Sari (21)
2.
Sekar
Kinasih (20)
3.
Devi
Melinda P. (08)
4.
Agil
Diastoro (02)
Kelas : VIII F
SMP NEGERI 2 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
pelajaran Agama Islam.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, dan teman-teman sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada orang tua dan teman-teman.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam. Makalah ini kami susun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran,ketelitian dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan secara tepat
waktu.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca kami mohon masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dari para pembaca.
PENDAHULUAN
Dalam makalh ini kami menyajikan peta konsep yang berupa
konsep-konsep inti yang akan diberikan pada setiap penjelasan. Kita dapat
membaca pokok-pokok inti yang akan menjadi bahasan dalam makalah ini, kami
memaparkan sedikit ulasan mengenai shalat sunnah yang dapat dikerjakan dalam
kehidupan sehari-hari. Shalat sunnah adalah shalat yang dikerjakan diluar
shalat yang difardhukan atau shalat lima waktu. Shalat ini juga dapat menjadi
pelengkap pahala shalat fardhu. Sangat banyak macam shalat sunnah yang berada
di sekitar kit, namun dalam makalah ini disajikan beberapa macam shalat sunnah.
Terdapat perbedaan dan persamaan dalam melaksanakan shalat sunnah yang dapat
kita pelajari. Memaparkan beberapa ketentuan dan tata cara melakukan shalat
sunnah yang dapat dilaksanakan dan dibiasakan dalam keseharian.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
PENDAHULUAN
...........................................................................................
DAFTAR ISI
...................................................................................................
ISI
/MATERI....................................................................................................
A. Peta konsep
.................................................................................................
B. 1. Shalat Sunnah
Berjamaah .......................................................................
a.
Macam dan ketentuannya .....................................................................
b. Tata cara dan praktiknya
......................................................................
2. Shalat Sunnah Munfarid
.........................................................................
a. Macam dan ketentuannya
....................................................................
b. Tata cara dan praktiknya
.....................................................................
3. Shalat Sunnah Jamaah/Munfarid
............................................................
a. Macam dan ketentuannya
.....................................................................
b. Tata cara dan praktiknya
......................................................................
C.
Sikap mulia ................................................................................................
D.
Kesimpulan ................................................................................................
ISI
/MATERI
A. Peta Konsep
1. Shalat Sunnah Berjamaah
Shalat sunnah adalah shalat yang
dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan shalat sunnah mendapat
pahala dan keutamaan dari Allah SWT. Namun jika seseorang tidak melaksanakan
shalat sunnah, dia tidak berdosa. Shalat sunnah berjamaah adalah shalat sunnah
yang dilakukan secara bersama-sama, salah satu menjadi imam dan yang lainnya
menjadi makmum.
Shalat sunnah yang dikerjakan secara berjamaah :
a. Shalat Idul Fitri.
b.
Shalat Idul Adha.
c.
Shalat Kusuf (gerhana matahari).
d.
Shalat Khusuf (gerhana bulan).
e.
Shalat Istisqa (meminta hujan).
a. Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri adalah shalat
sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap
tanggal 1 syawal setelah melaksanakan puasa ramadhan 1 bulan. Hukum Shalat
sunnah ini adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Waktu untuk melaksanakan
shalat Idul Fitri adalah sesudah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari
pada tanggal 1 syawal.
Tata cara Shalat Sunnah Idul Fitri :
1.Imam memimpi Shalat
diawali dengan niat.
2. Pada
rekaat pertama sesudah membaca doa iftitah bertakbir sambil mengangkat tangan
sebanyak 7 kali.
3. Setelah
takbir 7 kali dan membaca tasbih dilanjutkan membaca al fatihah dan membaca
salah satu surah dalam Al-quran. Namun diutamakan surah Qaf atau surah al-A’la.
4. Pada
rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil
mengangkat tangan dan diantara setiap takbir disunnahkan
membaca tasbih. Setelah
itu membaca surah al fatihah dan surah-surah pilihan.
5. Shalat
Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu khatib mengumandangkan khutbah
2kali. Khutbah pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah kedua
dibuka dengan takbir 7 kali.
b. Shalat Idul Adha
Shalat Idul Adha
adalah Shalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul Adha.
Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, shalat Idul Adha
hukumnya sunnah muakkad(sangat dianjurkan). Hampir semua ketentuan dan tata
cara shalat Idul Adha sama dengan shalat Idul Fitri. Baik waktu
pelaksanaannya,hukumnya, dan tata caranya. Bedanya hanya pada niatnya. Bunyi
niat shalat Idul Adha adalah
c.
Shalat
Kusuf(Gerhana Matahari)
Shalat sunnah
kusuf adalah shalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari.
Hukum melaksanakannya adalah sunnah muakkad. Waktu pelaksanaanya adalah mulai
terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali tampak utuh seperti semula.
Hal yang membedakan shalat kusuf dengan shalat pada umumnya adalah dalam shalat
kusuf setiap rakaat terdapat dua kali membaca surah al-fatihah dan dua kali
rukuk. Adapun tata cara pelaksanaan shalat gerhana matahari adalah :
1.
Berniat untuk Shalat kusuf
2.
Setelah itu takbiratul ikhram dan
selesai membaca doa iftitah dilanjutkan membaca surah al-fatihah, lalu membaca
surah-surah yang panjang.
3.
Rukuk yang lama dan panjang dengan
membaca tasbih sebanyak-
banyaknya.
4.
Iktidal dengan mengucapkan “Sami’allahu
liman hamidah.”tangan kembali bersedekap di dada.
5.
Membaca surah Al-fatihah dilanjutkan
dengan membaca surah al-quran yang lain.
6.
Kembali melakukan rukuk yang panjang dan
membaca tasbih sebanyak-banyaknya.
7.
Iktidal dengan mengucapkan “Samiallahu
liman hamidah.”
8.
Sujud seperti biasa, tetapi sujudnya
agak dipanjangkan daripada seperti yang biasa.
9.
Duduk diantara dua sujud seperti biasa.
10. Sujud
yang kedua agak dipanjangkan.
11. Bangkit
menuju rakaat yang kedua, kemudian melaksanakan rakaat kedua seperti rakaat
yang pertama dilaksanakan.
12. Pada
sujud yanng terakhir rakaat yang kedua dianjurkan untuk memperbanyak istigfar
dan tasbih kepada Allah swt.
13. Setelah
selesai shalat imam atau khatib berdiri menyampaikan khutbah dengan pesan yang
intinya gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah
swt.
d. Shalat Khusuf(Gerhana bulan)
Shalat khusuf
adalah shalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi peristiwa gerhana
bulan.hukumnya sunnah muakkad. Waktu shalat gerhana bulan mulai terjadinya
gerhana bulan sampai bulan tampak utuh kembali.
Tata
cara pelaksanaannya hampir sama dengan pelaksanaan shalat gerhana matahari,
yang membedakan adalah bunyi niatnya. Adapun bunyi niatnya adalah :
e. Shalat Istisqa(Memohon Hujan)
Shalat sunnah istisqa adalah shalat
sunnah dua rakaat yang dilaksanakan
untuk memohon diturunkan hujan. Sebelum melaksanakan
shalat istisqa diharapkan untuk berpuasa selama empat hari berturut-turut.
Adapun tata cara shalat istisqa adalah :
1. Setelah
semua bersiap shalat, muazin tidak perlu mengumandangkan adzan dan iqamah,
cukup dengan seruan yang artinya “mari shalat berjamaah”
2. Shalat
sunnah dilaksanakan seperti shalat sunnah yang lainnya. Setelah membaca surah
Al-fatihah dilanjutkan membaca surah-surah yang panjang.
3. Setelah
salam, khotib membaca dua khutbah. Pada khutbah yang pertama dimulai dengan
membaca istigfar sembilan kali dan yang kedua dimulai dengan membaca istigfar
tujuh kali.
2.
Shalat
Sunnah Munfarid
Shalat Sunnah munfarid adalah
shalat yang dilaksanakan secara individu atau sendirian. Salat sunnah yang
dilaksanakan secara sendirian adala sebagai berikut :
1. Shalat Rawatib
2. Shalat Tahiyyatul masjid
3. Shalat Istikharah
a. Shalat Rawatib
Shalat Rawatib adalah shalat yang
dilaksanakan menyertai atau mengiringi shalat fardu, baik sebelum maupun
sesudahnya. Shalat Rawatib dibagi menjadi dua yaitu shalat rawatib muakkadah
dan shalat rawatib gairu muakkad.
1)
Shalat Rawatib Mu’akadah(shalat
rawatib yang sangat dianjurkan). Contoh sholat rowatib mua’akadah :
a.
Dua rakaat sebelum shalat zuhur.
b.
Dua rakaat sesudah shalat zuhur.
c.
Dua rakaat sesudah shalat maghrib.
d.
Dua rakaat sesudah shalat isya’.
e.
Dua rakaat sebelum shalat subuh.
2)
Shalat rawatib gairu
muakkadah(shalat rawatib yang cukup dianjurkan untuk dikerjakan). Contoh sholat
sunah rawatib gairu muakkadah yaitu :
a.
Dua rakaat sebelum zuhur.
b.
Dua rakaat sesudah zuhur.
c.
Empat rakaat sebelum ashar.
d.
Dua rakaat sebelum maghrib.
Jika ditinjau dari segi
pelaksanaanya, shalat rawatib ini terbagi menjadi 2, yaitu
1. Qabiyyah (dikerjakan sebelum shalat
fardu)
2. Ba’diyyah(dikerjakan setelah shalat
fardu)
Tata
cara pelaksanaan shalat sunnah rawatib :
1.
Niat menurut waktunya.
2.
Dikerjakan tidak didahului dengan adzan
dan iqamah.
3.
Dilaksanakan secara munfarid.
4.
Bial lebih dari 2 rakaat gunakan satu
salam setiap 2 rakaat.
5.
Menggunakan suara yang tidak
dinyaringkan seperti pada saat shalat dzuhur dan asar
6. Dikerjakan dngan posisi
berdiri, jika tidak mampu dengan duduk atau berbaring.
b.
Shalat
Tahiyyatul Masjid.
Shalat sunnah yang dilaksanakan
untuk menghormati masjid. Tata cara shalat tahiyyatul masjid :
1. Berniat
shalat tahiyyatul masjid.
2. Takbiratul
ikram, membaca doa iftitah, surah al-fatihah, dan seterusnya sampai salam.
c.
Shalat
Istikharah
Shalat dengan maksud untuk memohon
petunjuk Allah Swt. Waktu yang terbaik dalam melaksanakan shalat istikharah adalah
saat mulai pertengahan malam yang akhir, sebagaimana waktu shalat tahajud.
Tata cara melaksanakan shalat istikharah :
1. Bangun
pada pertengahan malam dan berwudu.
2. Diawali
dengan niat.
3. Pada
rakaat pertama, membaca surah pendek al-kafirun (boleh lebih dari satu kali 3,
7,atau 10).
4. Pada
rakaat kedua, membaca surah pendek al-ikhlas (boleh lebih dari satu kali 3, 7,
atau 10 kali).
Setelah shalat
dianjurkan membaca surah istikharah
1.
Shalat
Sunnah Berjamaah Atau Munfarid
Salat sunnah yang dikerjakan secara berjamaah
atau munfarid sebagai berikut:
a. Salat Tarawih
Salat
tarawih adalah salat sunnah yang
dilaksanakan pada malam bulan Ramadhan. Hukum melaksanakan salat tarawih adalah
sunnah mu’akkad. Salat tarawih dilaksanakan setelah Salat Isya’ sampai waktu
fajar. Salat tarawih dapat dilaksanakan delapan, dua
puluh, atau tiga puluh enam rakaat.
b. Salat witir
Salat
witir adalah salat yang dilaksanakan dengan bilangan ganjil. Hukumnya
melaksanakannya adalah sunnah mu’akkadah. Adapun waktu salat witir adalah
sesudah salat Isya’ sampai menjelang fajar salat Subuh.
c. Salat Duha
Salat
sunnah Duha atau sering disebut dengan salat awwabin duha adalah salat sunnah
yang dikerjakan pada waktu matahari sudah menaik sekitar satu tombak (sekitar
pukul 07.00 atau matahari setinggi sekitar tujuh hasta) hingga menjelang salat zhuhur.
d. Salat Tahajjud
Salat
sunnah tahajjud adalah salat sunnah mu’akkad yang dilaksanakan pada sebagian
waktu di malam hari. Salat tahajjud adalah bagian dari qiyamullail (Salat
malam) yang langsung diperintahkan oleh Allah Swt. Adapun tata cara shalat
tahajjud adalah :
1.
Dilaksanakan pada waktu setelah shalat isya
sampai dengan fajar sidiq dan setelah tidur.
2.
Jumlah rakaatnya paling sedikit 2rakaat dan
paling banyak tidak dibatasi.
3.
Dilaksanakan sendirian atau berjamaah.
4. Lebih
utama setiap 2 rakaat salam.
Manfaat atau keutamaan salat tahajjud :
1.
Dapat membentuk karakter atau kepribadian orang
soleh.
2.
Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah
Swt.
3.
Dapat mencegah diri dari perbuatan dosa.
4.
Dapat menghapuskan atau menghilangkan dari
segala penyakit hati.
5.
Mengobati diri dari penyakit jasmani.
e. Salat Tasbih
Salat
sunnah tasbih adalah salat sunnah yang dilaksanakan dengan
memperbanyak membaca tasbih. Salat tasbih ini merupakan sunnah khusus
dengan membaca tasbih sebanyak 300 kali di dalam salat.
memperbanyak membaca tasbih. Salat tasbih ini merupakan sunnah khusus
dengan membaca tasbih sebanyak 300 kali di dalam salat.
Tata
cara salat tasbih:
1.
Jika dilaksanakan di malam hari, jumlah
rakaatnya ada 4 dengan 2 kali salam.
2.
Jika dilaksanakan di siang hari, jumlah
rakaatnya ada 4 dan sekali salam.
C. SIKAP MULIA
Sikap
mulia yang dapat kita ambil dengan melaksanakan salat sunnah antara lain
sebagai berikut:
·
Terbiasa hidup disiplin.
·
Menghargai orang lain.
·
Mengutamakan kebersamaan.
·
Lebih bertanggung jawab dan berpendirian kuat.
· Memiliki
tekad dan semangat yang kuat.
D.
KESIMPULAN
Salat sunnah dapat dilaksanakan secara berjamaah atau munfarid. Selain
salat fardu, kita sebaiknya juga melaksanakan salat sunnah. Karena salat sunnah
dapat menambah pahala dan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar